|

Tim Satgas USK Beserta Relawan Tiba di Aceh Tamiang, Lakukan Pembersihan Jalan di Dua Titik Terdampak Banjir

Aceh Tamiang, 7 Desember 2025 – Tim Satuan Tugas (Satgas) Universitas Syiah Kuala (USK) telah tiba di Kabupaten Aceh Tamiang untuk membantu penanganan pascabanjir yang melanda wilayah tersebut setelah hujan ekstrem berkepanjangan pada akhir November hingga awal Desember 2025, yang dipengaruhi sistem badai/siklon Senyar di kawasan barat Sumatra sehingga memicu luapan sungai-sungai utama, arus deras membawa material kayu dan lumpur, serta genangan luas di permukiman dan ruas jalan penghubung antarkecamatan.

Akses jalan di Aceh Tamiang masih tertutup oleh lumpur tebal.

Setibanya di lokasi, tim Satgas USK melakukan koordinasi awal dengan unsur lokal dan jejaring relawan, melaksanakan asesmen cepat kondisi lapangan, lalu mengirimkan informasi situasi terkini Aceh Tamiang kepada rekan Satgas USK sebagai dasar penentuan prioritas bantuan berikutnya. Laporan-laporan ini juga menegaskan bahwa dampak banjir tidak hanya merusak rumah dan fasilitas umum, tetapi turut mengganggu layanan dasar karena akses ke banyak wilayah masih sulit akibat jalan tertutup lumpur tebal dan beberapa jalur transportasi rusak/terendam.

Tim Satgas melakukan pembersihan akses jalan yang tertutupi oleh lumpur berat agar terbukanya akses jalan utama di Aceh Tamiang. 

Pada tahap awal operasi kemanusiaan, relawan Satgas USK memfokuskan pemberaian/pembersihan lumpur di tiga titik yang dinilai krusial untuk aktivitas masyarakat dan pembukaan akses, yaitu area WD Coffee sebagai salah satu titik keramaian/jalur aktivitas harian yang tertutup endapan berat dan satu titik prioritas di wilayah Rantau.

Tim melaporkan bahwa pekerjaan di dua titik ini berlangsung dalam kondisi yang menantang, lumpur pascabanjir sangat tebal, lengket, dan cepat mengeras sehingga sulit diangkat hanya dengan alat manual, sementara ketersediaan air bersih di sekitar lokasi minim, padahal air diperlukan untuk melunakkan dan membilas endapan, situasi ini membuat proses pembersihan harus dilakukan bertahap, membutuhkan waktu, serta menuntut dukungan peralatan tambahan agar akses benar-benar pulih.

Selain membuka kembali mobilitas warga, pembersihan juga diarahkan untuk menekan risiko kesehatan pascabanjir, seperti penyakit kulit, diare, dan demam, yang mulai meningkat di sejumlah wilayah Aceh akibat lingkungan yang kotor dan sulitnya air bersih. Satgas USK menegaskan komitmennya untuk terus berada di lapangan, memperbarui informasi situasi, dan memperkuat kolaborasi dengan pihak setempat serta relawan lain, sekaligus mengajak dukungan publik berupa suplai air, peralatan pembersihan, dan logistik dasar agar pemulihan aktivitas sosial, ekonomi masyarakat Aceh Tamiang bisa berlangsung lebih cepat dan merata.

Informasi resmi, pembaruan kegiatan, dan laporan distribusi bantuan dapat diakses melalui senyar-aceh.usk.ac.id dan Instagram @senyaracehusk. Dukungan masyarakat dapat disalurkan melalui BSI 7099400409 a.n. Rumah Amal USK. Posko Utama Satgas USK untuk Respons Senyar Aceh beroperasi di Gedung TDMRC USK. Call Center: 0851-2229-6004. (Pus)

Similar Posts