TIM PKM Sanitasi dan Akses Air Bersih USK Pulihkan Nadi Kehidupan Pasca Banjir, 57 Sumur Air Bersih Kembali Mengalir di Pidie Jaya dan Bireuen
Bireuen & Pidie Jaya, 16 Desember 2025 — Universitas Syiah Kuala (USK) terus menunjukkan komitmen nyata dalam upaya pemulihan pasca bencana banjir di Aceh melalui Program Pengabdian kepada Masyarakat (PKM) berjudul “Peningkatan Kualitas Sanitasi dan Akses Air Bersih Masyarakat melalui Perbaikan MCK dan Revitalisasi Sumber Air Bersih di Kabupaten Pidie Jaya dan Bireuen Pasca Bencana.” Program ini menjadi bagian penting dari respons kemanusiaan USK untuk memastikan kebutuhan dasar masyarakat terdampak dapat segera dipulihkan.
Pada Selasa (16/12/2025), tim PKM Sanitasi dan Air Bersih USK mencatat capaian signifikan dengan menyelesaikan total 57 sumur air bersih di dua kabupaten terdampak, yakni Kabupaten Bireuen dan Kabupaten Pidie Jaya. Seluruh kegiatan lapangan berjalan lancar dengan kondisi personel dan peralatan dalam keadaan baik.
Di Kabupaten Bireuen, tim PKM melaksanakan pekerjaan di Kecamatan Kuta Blang, tepatnya di Desa Babah Jurong. Dengan mengoperasikan satu unit mesin, tim berhasil menyelesaikan 1 sumur yang berlokasi di lingkungan MTsN 11 Bireuen. Sumur ini diharapkan dapat segera dimanfaatkan oleh masyarakat sekitar dan lingkungan sekolah yang sebelumnya mengalami keterbatasan akses air bersih akibat dampak banjir.
Sementara itu, di Kabupaten Pidie Jaya, upaya pemulihan dilakukan secara lebih masif. Dengan mengoperasikan empat unit mesin, tim PKM USK berhasil menyelesaikan 56 sumur di Kecamatan Meureudu. Rinciannya, 43 sumur berada di Desa Rhieng Mancang, 11 sumur di Desa Rhieng Krueng, serta masing-masing 1 sumur di Desa Meunasah Lancok dan 1 sumur di Desa Manyang Cut. Wilayah-wilayah tersebut merupakan kawasan yang terdampak cukup berat, di mana banyak sumber air warga sebelumnya tercemar lumpur dan tidak lagi layak digunakan.
Ketua PKM Sanitasi dan Air Bersih USK, Prof. Dr. Ir. Akhyar, S.T., M.P., M.Eng., menegaskan bahwa pemulihan akses air bersih merupakan langkah krusial dalam fase tanggap darurat hingga pemulihan awal pascabencana.
“Air bersih bukan hanya kebutuhan harian, tetapi penentu utama kesehatan dan martabat hidup masyarakat. Ketika banjir merusak sumur dan MCK warga, yang terdampak bukan hanya kenyamanan, tetapi juga keselamatan mereka,” ujar Prof. Akhyar.
Ia menambahkan bahwa kegiatan ini dirancang tidak sekadar berorientasi pada jumlah sumur yang diselesaikan, tetapi juga pada keberfungsian jangka panjang dan manfaat nyata bagi masyarakat.
“Kami memastikan setiap sumur yang direvitalisasi dapat digunakan kembali secara aman. Ini adalah bagian dari ikhtiar USK untuk hadir langsung di tengah masyarakat, bekerja bersama, dan memulihkan kehidupan secara bertahap,” lanjutnya.
Selama pelaksanaan kegiatan, tim PKM USK juga berkoordinasi dengan masyarakat setempat untuk memastikan lokasi sumur benar-benar sesuai dengan kebutuhan warga. Keterlibatan masyarakat menjadi elemen penting agar sumber air yang telah dipulihkan dapat dijaga dan dimanfaatkan secara berkelanjutan.
Kegiatan ini merupakan bagian dari program Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Tanggap Darurat Bencana yang dilaksanakan oleh Universitas Syiah Kuala, didanai oleh Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemdiktisaintek). Program PKM yang diketuai oleh Prof. Dr. Ir. Akhyar ST., MP., M.Eng, berjudul “Peningkatan Kualitas Sanitasi dan Akses Air Bersih Masyarakat melalui Perbaikan MCK dan Revitalisasi Sumber Air Bersih di Kabupaten Pidie Jaya dan Bireuen Pasca Bencana”.
Seluruh rangkaian kegiatan ini berada di bawah koordinasi Satgas USK untuk Respons Senyar Aceh. Informasi resmi, laporan lokasi, dan pembaruan kegiatan tersedia melalui senyar-aceh.usk.ac.id dan Instagram @senyaracehusk. Dukungan publik dapat disalurkan melalui Rekening Donasi: BSI 7099400409 a.n. Rumah Amal USK. Posko Utama Satgas USK untuk Respons Senyar Aceh beroperasi di Gedung TDMRC USK. Call Center: 0851-2229-6004. (Jem)
