|

Tim PKM Sahabat Bidang Pendidikan Darurat dan Psikososial Rilis Temuan Survei: Lima Sekolah di Peusangan Alami Kerusakan Berat dan Mendesak Dipulihkan

Potret SDN 26 Peusangan dipenuhi lumpur pasca banjir

Bireuen, 11 Desember 2025 – Tim Rapid Education Impact & Need Assessment (RENA) PKM Satgas USK merampungkan survei kondisi pendidikan di wilayah terdampak banjir di wilayah Peusangan, Kabupaten Bireuen. Survei yang dilakukan pada 10 Desember 2025 ini mencatat kerusakan signifikan pada enam satuan pendidikan mulai dari PAUD, TK, hingga SD. Laporan menemukan bahwa mayoritas sekolah mengalami gangguan berat pada sarana belajar, sanitasi, dan utilitas dasar, sehingga belum memungkinkan untuk menyelenggarakan kegiatan belajar mengajar.

Sekolah-sekolah yang disurvei meliputi SDN 26 Peusangan, SDN 3 Percontohan Peusangan, SDN 6 Peusangan Siblah Krueng, PAUD & TK Nusa Indah, serta UPTD SDN 1 Peusangan. Di SDN 26 Peusangan, genangan banjir setinggi 50 cm meninggalkan lumpur tebal di halaman sekolah, sementara pagar sekolah mengalami kerusakan dan roboh di beberapa bagian. Kamar mandi tersumbat dan sanitasi tidak berfungsi karena air sumur bor terkontaminasi dan pompa air tidak dapat digunakan. Bangunan secara umum masih berdiri, namun ditemukan retakan pada dinding dan sebagian area lantai terendam lumpur. Akses menuju sekolah masih dapat ditempuh, namun lingkungan sekolah tidak lagi layak digunakan tanpa pembersihan besar-besaran.

Potret Ruangan Kelas SDN 26 Peusangan dipenuhi lumpur pasca banjir

Sementara itu, SDN 3 Percontohan Peusangan menjadi salah satu sekolah dengan kerusakan cukup luas. Dengan ketinggian banjir mencapai sekitar 110 cm dan ketebalan lumpur hingga 60 cm, hampir seluruh meubeler rusak berat. Lab komputer mengalami kerusakan total, perpustakaan tertutup lumpur dan belum bisa diakses, dan kantin serta fasilitas sanitasi rusak parah. Atap sekolah di beberapa bagian mengalami gangguan, sementara kolom dan balok menunjukkan kerusakan ringan hingga sedang. Di selasar sekolah, tim RENA mencatat endapan lumpur setebal 18 cm yang menghambat mobilitas di dalam area sekolah.

Potret SDN 3 Percontohan dipenuhi lumpur pasca banjir

Sekolah lainnya, SDN 6 Peusangan Siblah Krueng, berada pada kondisi yang lebih memprihatinkan. Wawancara dilakukan melalui warga karena pihak sekolah tidak dapat ditemui. Tinggi banjir dilaporkan mencapai 2 meter dan meninggalkan lumpur setebal 1 meter yang menutupi halaman sekolah dan mengisi selokan. Air sumur sekolah terkontaminasi, sementara pompa tidak berfungsi. Dengan genangan air yang masih tersisa dan akses yang belum pulih, sekolah ini memerlukan upaya pembersihan intensif sebelum penilaian struktur lanjutan dapat dilakukan.

Potret ruangan kelas yang dipenuhi lumpur dan kondisi bangku yang berantakan di SDN 6 Peusangan Siblah Krueng

Di tingkat pendidikan anak usia dini, PAUD dan TK Nusa Indah mengalami kerusakan parah pada hampir seluruh ruang kelas. Kolom dan balok di dua ruangan rusak, dinding non-struktural mengalami keretakan, dan pintu kelas rusak atau hilang. Lantai berlumpur dan sebagian rusak, sementara cat dan plaster dinding mengelupas. Peralatan belajar anak-anak seperti meja, lemari, alat bermain luar ruang, serta perangkat elektronik seperti TV dan speaker mengalami kerusakan berat. Area pagar roboh di beberapa bagian, dan lumpur setebal sekitar 50 cm memenuhi halaman sekolah. Informasi diperoleh dari geuchik gampong karena pihak sekolah tidak dapat ditemui saat survei.

Potret PAUD dan TK Nusa Indah dipenuhi lumpur pasca banjir

Dalam survei di UPTD SD Negeri 1 Peusangan, tim mencatat banjir setinggi 1,5 meter yang merusak seluruh meubeler kelas. Sebanyak 182 meja siswa, 185 kursi siswa, lemari, printer, perangkat elektronik, dan beragam sarpras pendidikan lainnya mengalami kerusakan. Air sumur terkontaminasi, pompa tidak berfungsi, dan listrik padam total. Meskipun struktur bangunan utama masih dalam kondisi baik, gerbang sekolah rusak dan pagar roboh di beberapa bagian. Lantai seluruh ruang kelas dipenuhi lumpur, sementara enam toilet sekolah harus dibersihkan dan diperbaiki karena tersumbat.

Potret halaman depan UPTD SD Negeri 1 Peusangan dipenuhi lumpur pasca banjir

Secara keseluruhan, temuan di lapangan menunjukkan pola kerusakan yang relatif seragam di seluruh sekolah: endapan lumpur tebal, kerusakan sarana pembelajaran, terhentinya listrik dan air bersih, serta gangguan berat pada sanitasi. Di beberapa sekolah, terutama SDN 3 Percontohan dan PAUD–TK Nusa Indah, perangkat pendidikan seperti komputer, laptop, smart TV, hingga infocus rusak total. Di sisi lain, sekolah juga membutuhkan dukungan psikososial karena beberapa siswa menunjukkan gejala hiperaktif dan keterbatasan sosial setelah bencana.

Ketua Tim RENA PKM USK, Ibu Khairiah, menekankan pentingnya percepatan pemulihan sarana pendidikan. “Ketika kami masuk ke sekolah-sekolah ini, yang terlihat bukan sekadar kursi dan meja yang rusak, tapi seluruh ekosistem belajar yang lumpuh. Ada ruang kelas yang tidak bisa dibuka karena lumpur, ada lab komputer yang benar-benar tidak tersisa. Kami berharap hasil survei ini menjadi dasar agar penanganan dapat dilakukan cepat dan tepat,” ujarnya.

Sementara itu, Ketua PKM Sahabat USK, Ibu Rina Suryani Oktari, menyoroti pentingnya strategi pemulihan yang mencakup aspek fisik dan psikologis.

“Bagi anak-anak, sekolah adalah ruang aman. Ketika ruang itu rusak, ada aspek emosional yang juga ikut terganggu. Maka selain pembersihan dan perbaikan sarana, dukungan psikososial menjadi kebutuhan penting yang tidak boleh ditunda,” jelasnya.

Tim RENA merekomendasikan langkah prioritas berupa pembersihan besar-besaran di semua sekolah terdampak, pemulihan fasilitas air bersih dan listrik, perbaikan pagar dan sanitasi, penggantian meubeler dan perangkat pendidikan elektronik, serta penyediaan buku dan ATK baru. Pendampingan psikososial diharapkan segera dapat diberikan kepada siswa, guru, serta keluarga yang terdampak.

Satgas USK memastikan akan terus berkoordinasi dengan pemerintah daerah, dinas pendidikan, dan lembaga mitra untuk memastikan proses pemulihan sekolah berjalan cepat dan berkelanjutan.

Seluruh rangkaian kegiatan ini berada di bawah koordinasi Satgas USK untuk Respons Senyar Aceh. Informasi resmi, laporan lokasi, dan pembaruan kegiatan tersedia melalui senyar-aceh.usk.ac.id dan Instagram @senyaracehusk. Dukungan publik dapat disalurkan melalui Rekening Donasi: BSI 7099400409 a.n. Rumah Amal USK. Posko Utama Satgas USK untuk Respons Senyar Aceh beroperasi di Gedung TDMRC USK. Call Center: 0851-2229-6004. (Jem)

Similar Posts