|

Tim Militer PPDS USK Perkuat Layanan Kesehatan dan Trauma Healing bagi Ribuan Warga Terdampak Bencana Senyar Aceh di 5 Kabupaten

Foto bersama Tim Militer PPDS FK USK dengan anak-anak di Bireuen (13/12/2025)

Aceh — Satuan Tugas Universitas Syiah Kuala (Satgas-USK) melalui Fakultas Kedokteran dan Tim Kesehatan Gabungan Penanggulangan Bencana terus memperkuat pelayanan kesehatan dan pemulihan psikososial bagi masyarakat terdampak Bencana Senyar Aceh di berbagai wilayah. Sejak 13 hingga 15 Desember 2025, tim gabungan yang melibatkan dokter militer, PPDS Tubel FK USK, tenaga kesehatan sipil, serta mitra lintas instansi bergerak serentak di Kabupaten Bireuen, Pidie Jaya, Aceh Tengah, Bener Meriah, hingga Gayo Lues.

Di Kabupaten Bireuen, tepatnya di Desa Lueng Baro, tim FK USK melaksanakan kegiatan trauma healing yang diikuti oleh 115 anak. Anak-anak mengikuti rangkaian kegiatan dengan penuh keceriaan dan antusiasme, sementara warga gampong berharap kegiatan serupa dapat kembali dilaksanakan guna mendukung pemulihan psikologis pascabencana. Kegiatan ini didukung oleh PPDS FK USK, tenaga kesehatan TNI, serta Dinas Kesehatan setempat.

Upaya pemulihan psikososial juga dilakukan di Kabupaten Pidie Jaya. Melalui Posko Kesehatan Gabungan, tim FK USK bersama Persit Kodim Pidie, dokter spesialis kejiwaan anak, serta FKEP Ners USK menggelar trauma healing bagi 94 anak di Gampong Saramane. Selain itu, pelayanan kesehatan dilaksanakan secara berkelanjutan di RSUD Pidie Jaya serta pengobatan massal bersama FK Trisakti dan FK ITS, dengan total 126 warga mendapatkan layanan medis.

Kegiatan Trauma Healing bersama Persit Kodim Pidie, Dokter spesialis kejiwaan khusus anak FK USK dan FKEP Ners USK di Gampong Saramane, Kab. Pidie Jaya.

Sementara itu, di Aceh Tengah, tim dokter FK USK memberikan pelayanan kesehatan di posko FKTP kepada 25 pasien, yang sebagian besar mengalami keluhan ISPA, hipertensi, dermatitis, demam, dan gangguan pencernaan. Kegiatan ini dilakukan meski dihadapkan pada keterbatasan akses jalan, terputusnya jaringan komunikasi, serta kendala pasokan bahan bakar.

Melakukan pengobatan di posko kesehatan jajaran FKTP Aceh Tengah

Di wilayah terisolir Kabupaten Bener Meriah, tepatnya Kecamatan Mesidah, tim kesehatan FK USK bersama unsur militer, RSUD Muyang Kute, Kabupaten Bener Meriah, serta tenaga puskesmas setempat melayani 158 pasien. Pelayanan diberikan kepada lansia, dewasa, anak-anak, ibu hamil, hingga pasien dengan gangguan kesehatan jiwa, dengan penyakit dominan berupa ISPA, hipertensi, dispepsia, dan stres akut.

Pelayanan Kesehatan dan trauma healing Kec. Mesidah (Kampung Terisolir), Bener Meriah.

Komitmen USK menjangkau wilayah paling sulit terlihat di Kabupaten Gayo Lues. Tim kesehatan gabungan harus berjalan kaki sejauh 18 kilometer untuk menjangkau Kampung Terisolir di Kecamatan Pining. Di wilayah ini, sebanyak 242 warga mendapatkan pelayanan kesehatan, sementara layanan di Posko Induk Satgas Bencana melayani puluhan pasien tambahan. Total personel yang terlibat mencapai 55 orang, terdiri dari unsur militer dan sipil, termasuk dokter spesialis, dokter umum, perawat, bidan, dan tenaga pendukung lainnya.

Melaksanakan Pelayanan Kesehatan di Posko Induk Satgas Bencana di Gampong Pining, Kabupaten Gayo Lues

Selain itu, pada Senin, 15 Desember 2025, Tim Kesehatan Penanggulangan Bencana kembali melaksanakan pelayanan kesehatan di Posko Induk Gabungan Satgas Bencana Kabupaten Gayo Lues. Dalam kegiatan tersebut, sebanyak 14 pasien mendapatkan layanan medis, terdiri atas 12 pasien dewasa dan 2 anak-anak, dengan keluhan utama berupa batuk, demam, gatal-gatal, dan ISPA. Pelayanan kesehatan ini didukung oleh 55 personel gabungan, yang terdiri dari 27 personel militer dari Kesdam IM/Denkesyah Meulaboh, FKTP Bakti Musara, dan Yon TP 855/RD, serta 28 tenaga sipil meliputi dokter spesialis, dokter umum, perawat, bidan, dan petugas pemadam kebakaran.

Pelayanan Kesehatan di Posko Induk Gabungan Satgas Bencana Kab. Gayo Lues.

Koordinator Tim Lapangan, Kapten Ckm dr. Aan Andrian, menegaskan bahwa berbagai keterbatasan di lapangan tidak menyurutkan komitmen tim dalam memberikan pelayanan kesehatan.

“Medan yang berat, akses jalan yang terputus, serta keterbatasan jaringan komunikasi menjadi tantangan nyata. Namun, kebutuhan kesehatan masyarakat terdampak tetap menjadi prioritas utama. Kami berupaya memastikan layanan medis dapat menjangkau hingga wilayah paling terpencil,” ujar dr. Aan Andrian.

Melalui respons terpadu ini, Universitas Syiah Kuala menegaskan perannya sebagai institusi pendidikan tinggi yang tidak hanya berfokus pada pengembangan akademik, tetapi juga hadir aktif dalam misi kemanusiaan nasional. USK berkomitmen untuk terus mendukung upaya penanganan darurat, pemulihan kesehatan, dan penguatan ketahanan masyarakat Aceh dalam menghadapi dampak bencana.

Seluruh rangkaian kegiatan ini berada di bawah koordinasi Satgas USK untuk Respons Senyar Aceh. Informasi resmi, laporan lokasi, dan pembaruan kegiatan tersedia melalui senyar-aceh.usk.ac.id dan Instagram @senyaracehusk. Dukungan publik dapat disalurkan melalui Rekening Donasi: BSI 7099400409 a.n. Rumah Amal USK. Posko Utama Satgas USK untuk Respons Senyar Aceh beroperasi di Gedung TDMRC USK. Call Center: 0851-2229-6004. (Jem)

Similar Posts