Tak Henti Mendampingi: Tim PKM Sahabat USK Bidang Pendidikan Darurat dan Psikososial Menjaga Emosi dan Masa Depan Anak Pascabencana

Kegiatan Psikososial Play Jar di SDN 2 Mereude

Pidie Jaya & Bireuen — Universitas Syiah Kuala (USK) terus menunjukkan komitmennya dalam pemulihan anak-anak terdampak bencana melalui rangkaian kegiatan psikososial dan pembelajaran darurat dilaksanakan di Kabupaten Pidie Jaya dan Bireuen pada 14–17 Desember 2025. Kegiatan ini merupakan bagian dari Program Pengabdian kepada Masyarakat (PKM) USK yang terintegrasi dalam respons Senyar Aceh.

Setelah sebelumnya juga melaksanakan berbagai rangkaian kegiatan, kemudian pada Minggu, 14 Desember 2025 kembali diawali dengan pendampingan psikososial di SD Negeri 2 Meureudu, Kabupaten Pidie Jaya. Meski dilaksanakan di luar hari aktif sekolah, kegiatan ini tetap berjalan atas permintaan pihak sekolah sebagai upaya memberikan dukungan emosional kepada anak-anak pascabencana. Anak-anak mengikuti berbagai aktivitas pemulihan emosi dalam suasana aman dan menyenangkan, seperti permainan kelompok dan ekspresi kreatif, untuk membantu mereka menyalurkan perasaan serta membangun kembali rasa aman.

Kegiatan Psikososial Play Jar di SDN 2 Meureudu

Pada hari yang sama, tim PKM Sahabat Pembelajaran Darurat melaksanakan kegiatan membaca, menulis, dan berhitung bagi anak-anak di Kabupaten Bireuen. Kegiatan ini bertujuan memastikan hak anak untuk tetap belajar tetap terpenuhi meskipun aktivitas sekolah terganggu akibat bencana. Pendekatan pembelajaran dirancang fleksibel dan adaptif, menyesuaikan kondisi psikologis anak-anak serta keterbatasan sarana belajar di lapangan.

Kegiatan membaca, menulis, dan berhitung bagi anak-anak di Kabupaten Bireuen

Kegiatan berlanjut pada 15 Desember 2025 dengan pelaksanaan psikososial melalui metode story telling di Bireuen. Metode ini dipilih untuk membantu anak-anak mengenali dan mengelola emosi mereka melalui cerita yang membangun harapan dan imajinasi. Melalui cerita, anak-anak diajak memahami bahwa perasaan takut, sedih, maupun cemas adalah hal yang wajar, serta diberi ruang untuk kembali percaya pada lingkungan sekitarnya.

Kegiatan Psikososial melalui metode story telling di Bireuen

Pada hari yang sama, kegiatan pembelajaran darurat kembali dilaksanakan di Bireuen untuk memperkuat kemampuan literasi dan numerasi dasar. Kegiatan ini tidak hanya berfokus pada capaian akademik, tetapi juga menjaga rutinitas belajar sebagai bagian dari pemulihan psikososial anak.

Foto Bersama Tim PKM Sahabat USK dan anak-anak di Posko Satgas USK

Rangkaian kegiatan selanjutnya adalah aktivitas Playdough: Kenangan Indah pada 17 Desember 2025. Melalui media bermain, anak-anak diajak menuangkan pengalaman, perasaan, dan harapan mereka dalam bentuk karya sederhana. Aktivitas ini bertujuan membangun kenangan positif baru, sekaligus menjadi sarana pemulihan emosi yang ringan dan menyenangkan di tengah situasi pascabencana.

Kegiatan Playdough: Kenangan Indah pada 17 Desember 2025

Ketua Tim Psikososial USK, Zaujatul Amna, S.Psi., M.Sc., menegaskan bahwa pemulihan emosi anak membutuhkan pendekatan yang bertahap dan penuh empati.

“Anak-anak tidak selalu mampu mengungkapkan perasaan mereka secara verbal. Melalui bermain, bercerita, dan aktivitas kreatif, kami membantu mereka merasa aman, didengar, dan diterima,” ujarnya.

Sementara itu, Ketua Tim Pembelajaran Darurat USK, Dr. Budi Arianto, S.Pd., M.A., menekankan pentingnya menjaga kesinambungan proses belajar di tengah kondisi darurat.

“Pembelajaran darurat bukan sekadar mengejar materi, tetapi menjaga semangat dan ritme belajar anak agar mereka tetap memiliki harapan untuk masa depan,” katanya.

Potret kebahagiaan Tim PKM SAHABAT USK bersama peserta didik

Ketua PKM Sahabat USK, Dr. Rina Suryani Oktari, S.Kep., M.Si., menyampaikan bahwa seluruh rangkaian kegiatan ini dirancang sebagai bentuk pendampingan menyeluruh bagi anak-anak terdampak bencana.

“Melalui PKM Sahabat, USK berupaya hadir lebih dekat dengan anak-anak. Kami ingin memastikan mereka tidak hanya selamat secara fisik, tetapi juga pulih secara emosional dan tetap mendapatkan ruang belajar yang layak,” ungkapnya.

Ia menambahkan bahwa ke depan, kegiatan psikososial dan pembelajaran darurat akan terus dikembangkan secara bertahap sesuai kebutuhan di lapangan.

“Harapannya, anak-anak dapat kembali menjalani kehidupan sehari-hari dengan lebih tenang, percaya diri, dan siap melanjutkan proses belajar mereka,” tambahnya.

Potret ceria TIM PKM SAHABAT USK dengan Anak-anak di Bireuen

Melalui sinergi antara kegiatan psikososial dan pembelajaran darurat ini, Universitas Syiah Kuala berharap dapat berkontribusi nyata dalam mendukung pemulihan anak-anak terdampak bencana, sekaligus memperkuat ketahanan sosial dan pendidikan masyarakat pasca bencana di Aceh.

Kegiatan ini merupakan bagian dari program Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Tanggap Darurat Bencana yang dilaksanakan oleh Universitas Syiah Kuala, didanai oleh Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemdiktisaintek). Program PKM yang diketuai oleh Dr. Rina Suryani Oktari, S.Kep., M.Si., FRSPH, ini berjudul judul “Program SAHABAT: Pendidikan Darurat, Kesiapsiagaan, Pendampingan Psikososial, dan Logistik Bergizi bagi Anak di Wilayah Terdampak Siklon Tropis Senyar Tahun 2025 di Provinsi Aceh.”

Seluruh rangkaian kegiatan ini berada di bawah koordinasi Satgas USK untuk Respons Senyar Aceh. Informasi resmi, laporan lokasi, dan pembaruan kegiatan tersedia melalui senyar-aceh.usk.ac.id dan Instagram @senyaracehusk. Dukungan publik dapat disalurkan melalui Rekening Donasi: BSI 7099400409 a.n. Rumah Amal USK. Posko Utama Satgas USK untuk Respons Senyar Aceh beroperasi di Gedung TDMRC USK. Call Center: 0851-2229-6004 (Jem).

Similar Posts