| |

15 Sumur untuk Pemulihan Pascabencana: PKM Peningkatan Kualitas Sanitasi dan Akses Air Bersih USK Perkuat Akses Air Bersih di Pidie Jaya

Foto bersama Tim PKM tema Peningkatan Kualitas Sanitasi dan Akses Air Bersih USK

Pidie Jaya, 14 Desember 2025 — Universitas Syiah Kuala melalui Program Pengabdian kepada Masyarakat (PKM) Dikti Saintek melaksanakan kegiatan pengabdian kepada masyarakat di bidang peningkatan kualitas sanitasi dan akses air bersih di Desa Rhing Mancang, Kecamatan Meureudu, Kabupaten Pidie Jaya, pada Minggu (14/12/2025).

Pemulihan akses air bersih dan sanitasi menjadi kebutuhan mendesak pascabencana, mengingat terbatasnya sumber air layak dapat berdampak langsung pada kesehatan masyarakat, meningkatnya risiko penyakit berbasis lingkungan, serta menghambat aktivitas harian warga. Oleh karena itu, intervensi di sektor air bersih tidak hanya bersifat darurat, tetapi juga menjadi pondasi penting bagi pemulihan sosial dan kesehatan masyarakat.

Dalam kegiatan tersebut, Tim Pengabdian kepada Masyarakat (PKM) bidang Air Bersih dan Sanitasi USK berhasil menyelesaikan pembangunan 15 unit sumur dengan mengoperasikan tiga mesin pengeboran secara simultan. Upaya ini dilakukan untuk mempercepat pemulihan akses air bersih bagi masyarakat yang terdampak bencana dan mengalami keterbatasan sumber air layak konsumsi.

Ketua Satgas Respons Senyar USK, Prof. Syamsidik, menegaskan bahwa program PKM ini menjadi bagian penting dari respons kemanusiaan berbasis keilmuan yang dijalankan USK.

“Pemulihan akses air bersih dan sanitasi merupakan kebutuhan mendasar pascabencana. Melalui PKM Dikti Saintek ini, USK hadir tidak hanya dalam fase tanggap darurat, tetapi juga mendorong pemulihan yang berkelanjutan dan berdampak langsung bagi masyarakat,” ujarnya.

Proses penyedotan air menggunakan mesin pompa di Trienggadeng, Pidie Jaya, Aceh

Sementara itu, Ketua PKM Bidang Air Bersih dan Sanitasi, Prof. Dr. Ir. Akhyar, S.T., M.P., M.Eng, menjelaskan bahwa pendekatan teknis dan partisipatif menjadi kunci keberhasilan kegiatan di lapangan.

“Pembangunan 15 sumur ini dirancang sesuai kondisi hidrogeologi setempat dan kebutuhan warga. Pengoperasian tiga mesin secara bersamaan memungkinkan percepatan pekerjaan sehingga manfaatnya dapat segera dirasakan oleh masyarakat Desa Rhing Mancang,” jelasnya.

Melalui program PKM Diktisaintek–USK, Universitas Syiah Kuala menegaskan komitmennya dalam mengintegrasikan tridarma perguruan tinggi dengan upaya pemulihan pasca bencana, khususnya dalam memastikan ketersediaan air bersih dan sanitasi yang layak sebagai fondasi kesehatan dan kesejahteraan masyarakat.

Kondisi air sumur setelah dibersihkan

Seluruh rangkaian kegiatan ini berada di bawah koordinasi Satgas USK untuk Respons Senyar Aceh. Informasi resmi, laporan lokasi, dan pembaruan kegiatan tersedia melalui senyar-aceh.usk.ac.id dan Instagram @senyaracehusk. Dukungan publik dapat disalurkan melalui Rekening Donasi: BSI 7099400409 a.n. Rumah Amal USK. Posko Utama Satgas USK untuk Respons Senyar Aceh beroperasi di Gedung TDMRC USK. Call Center: 0851-2229-6004. (Jem)

Similar Posts