Respons Besar USK terhadap Bencana Aceh: Perkuliahan Ditunda, Satgas USK untuk Respons Senyar Dikerahkan

(Ditulis oleh Saumi Syahreza).
Banda Aceh, 09 Desember 2025 — Perkembangan awal Siklon Tropis Senyar (34W) di Selat Malaka pada akhir November 2025 memicu anomali hidrometeorologis di Aceh berupa hujan lebat hingga ekstrem yang melampaui kapasitas serapan wilayah. Dalam kurun 24 jam, intensitas hujan meningkat tajam dan tersebar luas. Hal ini terkonfirmasi oleh pengukuran permukaan BMKG yang mencatat akumulasi >400 mm/hari di sejumlah stasiun, serta konsisten dengan estimasi satelit GPM-IMERG yang menunjukkan curah hujan tinggi di sebagian besar Aceh. Kondisi tersebut terjadi karena siklon yang nyaris stasioner terus menyalurkan uap air ke Sumatra bagian utara, diperkuat oleh konvergensi atmosfer yang kuat serta tingkat kejenuhan tanah yang sudah tinggi akibat hujan berulang pada periode sebelumnya. Kombinasi faktor-faktor ini mempercepat terbentuknya limpasan permukaan sehingga banjir berkembang cepat dan meluas.

Konsekuensi hidrologisnya bersifat sistemik. Banjir luas muncul bersamaan dengan tanah longsor dan berdampak pada kondisi infrastruktur yang menjadi kritis. Sejumlah jembatan dan ruas jalan nasional Banda Aceh–Medan mengalami kerusakan atau terputus, sehingga mobilitas serta distribusi logistik terhambat. Pemadaman listrik berkepanjangan memperburuk situasi karena melemahkan layanan publik dan meningkatkan kerentanan sosial masyarakat terdampak. Peristiwa Senyar menegaskan bahwa gangguan tropis di kawasan ekuatorial tidak selalu berfungsi sebagai sumber pengisian air, melainkan dapat menjadi pemicu bencana besar ketika intensitas hujan, durasi kejadian, dan kerentanan lingkungan–infrastruktur bertemu pada ambang yang tidak lagi mampu ditopang oleh kapasitas alamiah maupun tata kelola setempat.

Dalam konteks ini, Universitas Syiah Kuala (USK) turut merasakan dampak turunan dari disrupsi wilayah tersebut. Kerusakan jaringan transportasi dan listrik, serta meningkatnya risiko keselamatan di berbagai kabupaten, secara langsung memengaruhi keberlangsungan aktivitas akademik kampus. Dampak paling nyata terhadap fungsi akademik USK adalah penundaan kegiatan belajar–mengajar. Rektor USK menetapkan peliburan perkuliahan selama masa tanggap darurat, berlaku 1–13 Desember 2025, dengan aktivitas akademik dijadwalkan kembali pada 15 Desember 2025.

“Saya menyampaikan keprihatinan yang mendalam atas bencana hidrometeorologi yang terjadi di Aceh dan dampaknya terhadap masyarakat, termasuk keluarga besar Universitas Syiah Kuala. Keputusan untuk meliburkan perkuliahan selama masa tanggap darurat 1–13 Desember 2025 kami ambil semata-mata untuk melindungi keselamatan sivitas akademika. Pada situasi ketika akses transportasi masih terganggu, pasokan listrik belum pulih sepenuhnya, dan risiko bencana lanjutan masih mungkin terjadi di berbagai kabupaten, kami meyakini bahwa keselamatan mahasiswa, dosen, dan tenaga kependidikan harus menjadi prioritas di atas segalanya. Masa libur ini juga kami maksudkan sebagai ruang pemulihan bagi mahasiswa yang terdampak, baik secara fisik, psikologis, maupun sosial-ekonomi agar mereka memiliki waktu yang cukup untuk menata kembali kondisi diri dan keluarga sebelum kegiatan akademik berjalan normal.
Di saat yang sama, USK berkomitmen hadir bersama masyarakat melalui Satgas USK Respons Senyar Aceh. Kami terus melakukan pendataan sivitas terdampak, menyalurkan dukungan yang dibutuhkan, serta mengerahkan kapasitas akademik dan kemanusiaan universitas untuk membantu pemulihan Aceh. Saya juga mengajak mahasiswa USK yang memiliki kesempatan dan kesiapan untuk turut terlibat sebagai relawan melalui jalur yang terkoordinasi dengan Satgas, sehingga kontribusi kita benar-benar efektif, aman, dan tepat sasaran. Mari kita jaga solidaritas, saling menguatkan, dan bersama-sama melewati masa sulit ini dengan semangat kemanusiaan dan ketangguhan.” ujar Prof. Ir. Marwan.

Keputusan ini didasarkan pada status tanggap darurat bencana hidrometeorologi Aceh serta pertimbangan bahwa akses transportasi dan pasokan listrik belum pulih sepenuhnya. Dari sudut pandang tata kelola perguruan tinggi, langkah tersebut merefleksikan prinsip “duty of care”, yakni keselamatan sivitas akademika diprioritaskan di atas kontinuitas pembelajaran dalam situasi krisis.
Dari perspektif manajemen pendidikan tinggi, penyesuaian kalender ini bertujuan untuk:
- Memberi ruang pemulihan psikososial dan ekonomi bagi mahasiswa serta dosen terdampak,
- Memastikan kesiapan infrastruktur kampus, dan
- Menjaga kualitas proses belajar agar tidak dipaksakan dalam kondisi darurat.
USK melaporkan bahwa banyak keluarga mahasiswa, dosen, dan tenaga kependidikan terdampak langsung oleh banjir dan longsor. Karena itu, berdasarkan keputusan Ad Hoc Rektor USK, Prof. Ir. Marwan, kampus membentuk Satgas USK Respons Senyar Aceh yang dipimpin oleh Prof. Dr. Syamsidik, S.T., M.Sc., selaku Direktur Tsunami and Disaster Mitigation Research Center (TDMRC) USK. Satgas ini melakukan pendataan menyeluruh terhadap sivitas terdampak guna memastikan keselamatan serta menentukan skema dukungan yang tepat. Pendataan ini merupakan langkah penting dalam respons kampus, sebab dampak bencana pada pendidikan tinggi tidak hanya bersifat fisik, tetapi juga sosial-ekonomi. Kehilangan tempat tinggal, gangguan kesehatan, dan keterbatasan finansial dapat menurunkan retensi studi serta capaian akademik mahasiswa.

USK tidak hanya menjadi korban disrupsi, tetapi juga aktor penting dalam respons bencana Aceh. Kampus telah mengerahkan 210 tenaga medis dari Fakultas Kedokteran dan Fakultas Keperawatan, yang terdiri atas dokter spesialis, dokter umum, perawat, mahasiswa PPDS, serta relawan umum dari berbagai lini, seperti mahasiswa, aktivis, peneliti, dan masyarakat. Daerah yang telah dijangkau Satgas USK antara lain Pidie Jaya, Bireuen, Langsa, Aceh Tamiang, Aceh Tengah, Aceh Barat, Bener Meriah, dan Gayo Lues. Satgas juga telah menghimpun sekitar 500 relawan umum.

Selain pengerahan tenaga medis dan relawan, unsur kemahasiswaan juga berperan aktif dalam penggalangan dan distribusi bantuan. ORMAWA Fakultas Kelautan dan Perikanan (FKP) USK, juga mengirimkan bantuan ke Aceh Barat berupa 1 truk pakaian layak pakai dan sembako, terdiri atas 56 bal pakaian layak pakai, 167 kotak mi instan, beras 146 sak @5 kg (ditambah 2 sak 10 kg dan 2 sak 15 kg), serta 48 kotak air mineral. Bantuan ini berasal dari penggalangan dana mahasiswa FKP dan dukungan masyarakat, dan diterima langsung oleh Wakil Bupati Aceh Barat. Pada hari yang sama, sebagian bantuan juga disalurkan ke Pidie Jaya melalui Dekan FKP dan diterima oleh alumni FKP berupa paket sembako (beras, mi instan, telur, dan peralatan masak). ORMAWA FKP merencanakan pengiriman lanjutan pada Kamis pekan yang sama, masing-masing satu truk ke wilayah Aceh Utara dan Aceh Tengah dengan kuantitas yang relatif serupa melalui jejaring paguyuban daerah.
Hingga saat ini, Satgas USK telah menerima donasi uang tunai sebesar Rp915.100.721,99 serta bantuan logistik berupa sembako (beras dan kebutuhan pangan lain), pakaian, perlengkapan tidur, kebutuhan bayi dan lansia, serta bantuan medis melalui Rumah Amal USK. Satgas USK juga telah menyalurkan beras sebanyak 5,1 ton dan air minum sebanyak 621 paket/dus.

Satgas USK telah mendirikan dua posko lapangan yang berlokasi di RS Meureudu (Pidie Jaya) dan di Lapangan Universitas Al Muslim, sebagai kerja sama tiga perguruan tinggi Aceh (USK–Al Muslim–Politeknik Negeri Lhokseumawe). Satgas juga memiliki sekretariat di posko utama Gedung TDMRC, posko donasi/logistik di Masjid Jamik USK, serta dapur umum untuk memfasilitasi kebutuhan makan bagi 1.657 mahasiswa dan 51 tenaga kependidikan terdampak di lingkungan USK. Ke depan, Satgas berencana mendirikan posko ketiga di Bener Meriah dan membuka dapur umum di Gayo Lues.
Dalam kerangka akademik, respons ini menegaskan peran USK sebagai civic university: kampus bukan hanya pusat pendidikan dan riset, melainkan juga simpul kapasitas lokal untuk memperkuat ketahanan masyarakat. Seluruh rangkaian kegiatan berada di bawah koordinasi Satgas USK untuk Respons Senyar Aceh. Informasi resmi, laporan lokasi, dan pembaruan kegiatan tersedia melalui senyar-aceh.usk.ac.id dan Instagram @senyaracehusk. Dukungan publik dapat disalurkan melalui Rekening Donasi: BSI 7099400409 a.n. Rumah Amal USK. Posko Utama Satgas USK untuk Respons Senyar Aceh beroperasi di Gedung TDMRC USK. Call Center: 0851-2229-6004. (Pus)
