USK Petakan Dosen, Tenaga Kependidikan, dan Mahasiswa Terdampak Senyar dalam Upaya Respons Terpadu

Banda Aceh, 30 November 2025 – Universitas Syiah Kuala (USK) melalui Satgas Bencana Senyar USK mulai melakukan pendataan menyeluruh terhadap dosen, tenaga kependidikan, dan mahasiswa yang terdampak langsung akibat banjir dan longsor yang dipicu Badai Senyar. Pendataan ini menjadi prioritas agar universitas dapat memastikan keselamatan sivitas akademika sekaligus memberikan dukungan sesuai kebutuhan di masa tanggap darurat.

Pendataan tersebut dilaksanakan setelah rapat koordinasi nasional pada 29 November 2025 yang dipimpin langsung oleh Rektor USK bersama Menteri Saintekdikti melalui teleconference. Dalam forum tersebut, USK diminta untuk memperkuat pemetaan internal kampus serta mengidentifikasi kampus lain yang berada di wilayah terdampak untuk memastikan seluruh sektor pendidikan tinggi di Aceh mendapat perhatian serius dalam penanganan bencana.

Sebelumnya, USK telah resmi membentuk Satgas Bencana Senyar USK yang diketuai oleh Prof. Syamsidik dan mulai berkantor di Lantai 1 Gedung TDMRC USK. Nomor call center yang dapat dihubungi masyarakat maupun warga USK untuk pelaporan dan koordinasi bantuan adalah 0851-2229-6004. Satgas ini menjadi pusat komando seluruh upaya kemanusiaan universitas untuk memastikan penanganan terarah dan terpadu.

Sejak 28 November, tim medis dan relawan USK yang berjumlah 27 orang dari Fakultas Kedokteran, Fakultas Keperawatan, dan Rumah Amal USK telah berada di RS Meureudu – Pidie Jaya, mengambil alih layanan medis darurat dan melakukan asesmen kebutuhan pada masyarakat terdampak. Situasi lapangan menunjukkan tingginya angka pasien serta kelelahan tim jaga, sehingga USK mengirimkan tim lanjutan pada 30 November dengan penambahan tenaga dokter PPDS dan perawat.

Selain fokus pada aspek medis dan logistik, USK saat ini juga menerima banyak tawaran kerja sama kemanusiaan dari lembaga nasional. Bank Tabungan Negara (BTN) menyatakan komitmen memberikan dukungan sekitar Rp500 juta, sementara Institut Teknologi Bandung (ITB) akan mengirimkan mesin penyaring air bersih untuk membantu penanganan kebutuhan air minum di titik terdampak. Semua dukungan ini sedang ditindaklanjuti oleh tim Satgas agar dapat segera dimobilisasi.

Rektor USK juga telah berkoordinasi secara intensif dengan BPBA, sejumlah BPBD kabupaten/kota terdampak, dan Sekda Aceh. Pemerintah Aceh telah mendirikan pos-pos dapur umum, sementara USK dipersilakan untuk membuka dapur umum tambahan bila diperlukan untuk mendukung distribusi makanan bagi para penyintas. Untuk memastikan komunikasi tetap lancar di wilayah yang terdampak jaringan, perangkat Starlink milik USK sudah disiagakan dan akan segera dioperasikan.

Di sisi lain, Rumah Amal USK terus menggalang donasi masyarakat melalui rekening BSI 7099400409 serta posko donasi di halaman Masjid Jamik USK. Bantuan berupa sembako, pakaian layak pakai, perlengkapan tidur, kebutuhan bayi dan lansia, serta kebutuhan medis terus dibuka dan akan dikoordinasikan melalui Satgas untuk memastikan tepat sasaran.

Dengan pendataan warga kampus terdampak, aktivasi relawan, penguatan kerja sama nasional, serta konsolidasi logistik yang terus berjalan, USK menegaskan komitmennya untuk berada di garis depan upaya kemanusiaan dalam merespons dampak Badai Senyar di Aceh. Universitas berharap sinergi semua pihak dapat mempercepat pemulihan di wilayah terdampak dan melindungi keselamatan masyarakat, khususnya sivitas akademika USK.

Similar Posts